Apa yang pertama dicari saat merasakan ganjalan di sela gigi setelah makan di restoran?
Ya, sebagian besar masyarakat kita pasti akan mencari tusuk gigi.
Batang kecil dari kayu, bambu, atau plastik ini banyak tersedia di warung, rumah makan, maupun restoran untuk membantu pelanggannya membersihkan sisa makanan di gigi.
Meskipun populer, penggunaan tusuk gigi yang tidak tepat dapat mengakibatkan masalah pada gigi dan mulut Sahabat Dentes, lho!
Kira-kira apa saja akibat dari penggunaan tusuk gigi yang tidak tepat?
Masalah yang Muncul Akibat Menggunakan Tusuk Gigi
1. Memicu Infeksi di Sekitar Gigi
Penggunaan tusuk gigi dengan cara yang salah dan dalam waktu yang lama dapat menimbulkan trauma dan kerusakan pada jaringan di sekitar gigi. Selain itu, tusuk gigi yang tersedia di tempat umum maupun yang kamu miliki di rumah belum tentu terjamin kebersihannya, karena tidak melalui proses sterilisasi yang benar.
Kombinasi dua hal tersebut dapat memicu infeksi di jaringan sekitar gigi karena bakteri masuk melalui luka atau jaringan yang rusak.
2. Menimbulkan Ruang Antar Gigi
Tusuk gigi masuk ke dalam celah antar gigi untuk membersihkan sisa-sisa makanan. Karena sifat tusuk gigi yang keras dan runcing, penggunaannya secara terus menerus dapat memperlebar celah di antara gigi.
Celah yang semakin lebar ini menyebabkan sisa-sisa makanan yang lebih besar mudah tersangkut dan memicu pertumbuhan bakteri. Hal ini tentu beresiko menimbulkan infeksi dan lubang pada gigi.
3. Mengubah Posisi Gusi Menjadi Turun
Penggunaan tusuk gigi untuk membersihkan sisa makanan di pangkal gigi yang dekat dengan gusi, dapat memicu penurunan posisi gusi atau resesi gusi.
Posisi gusi yang menurun semakin lama akan membuat bagian akar gigi terpapar dan menimbulkan masalah lainnya seperti infeksi pada gusi, gusi berdarah, dan gigi goyang.
4. Mengakibatkan Kerusakan atau Abrasi Gigi
Tusuk gigi yang keras dan runcing dan penggunaannya yang salah dalam jangka panjang dapat menyebabkan terkikisnya lapisan enamel pada gigi.
Lapisan enamel adalah bagian terluar gigi yang melindungi bagian dentin dan jaringan gigi di dalamnya.
Jika enamel mengalami abrasi terus-menerus, gigi akan menjadi lebih rentan dan sensitif terhadap rasa ngilu akibat perubahan temperatur makanan dan minuman, serta meningkatkan risiko gigi berlubang.
5. Menyebabkan Gusi Berdarah
Infeksi pada jaringan gusi akibat penggunaan tusuk gigi yang salah dapat menyebabkan gusi menjadi rentan dan mudah berdarah.
Gusi yang berdarah juga menjadi pertanda adanya infeksi dan peradangan pada jaringan gusi. Selain diduga timbul akibat penggunaan tusuk gigi, sebaiknya kamu lakukan pemeriksaan gigi langsung ke dokter gigi.
6. Menyebabkan Epulis Fibromatosa
Epulis adalah benjolan lunak yang menyerupai tumor yang timbul akibat iritasi atau trauma kronis pada jaringan gusi. Benjolan ini biasanya tidak terasa sakit, namun dapat tumbuh menjadi besar dan mengganggu aktivitas sehari-hari.
Penggunaan tusuk gigi yang salah dalam jangka waktu lama menjadi alasan kronis yang bisa meningkatkan pertumbuhan Epulis Fibromatosa pada gusi.
Epulis dapat diatasi dengan pemotongan pada jaringan yang membengkak. Namun jika kebiasaan menggunakan tusuk gigi tidak dihentikan, benjolan tersebut dapat muncul kembali.
7. Merusak Tambalan Gigi
Tambalan gigi yang sudah tertanam oleh dokter gigi bisa terkikis akibat penggunaan tusuk gigi.
Maka dari itu, hentikan penggunaan tusuk gigi dan segera kembali ke dokter gigi agar mendapatkan kembali tambalan pada gigi yang berlubang.
Jika dibiarkan, lubang pada gigi bisa menjadi semakin dalam sehingga merusak saluran akar di dalamnya.
Ganti Tusuk Gigi dengan Benang Gigi yang Lebih Aman
Penggunaan tusuk gigi yang tepat sekalipun tidak luput dari masalah-masalah yang ditimbulkan akibat penggunaannya dalam jangka panjang.
Alih-alih menggunakan tusuk gigi secara rutin, gantilah dengan menggunakan benang gigi yang lebih lentur dan dapat menjangkau sisa makanan pada dekat gusi secara aman.
Dengan terbiasa menggunakan benang gigi, kamu dapat menjaga kebersihan dan kesehatan gigi secara optimal serta mampu mencegah penyakit stroke iskemik dan risiko gangguan jantung.
Selain itu, jangan lupa mengunjungi dokter gigi minimal setiap 6 bulan sekali untuk memeriksa kondisi kesehatan gigi dan mulutmu.
Klinik Gigi Dentes hadir untuk memberikan perawatan pada masalah gigi yang Sahabat Dentes alami.
Melalui rekomendasi dokter gigi kami, Sahabat Dentes bisa mendapatkan perawatan dan tindakan yang tepat sesuai dengan kondisi gigi kamu.
Kamu bisa langsung melakukan reservasi, memilih lokasi klinik, dan dokter gigi yang ingin kamu kunjungi untuk konsultasi terkait masalah gigi dan mulutmu.
Yuk konsultasikan masalah gigimu dengan dokter gigi Dentes! Hubungi admin kami via WhatsApp di nomor 0859-7527-4004 atau tap tombol di bawah untuk memulai langkah menuju senyum idealmu