Gigi Tanggal Nggak Boleh Didiemin, Ini 5 Dampaknya dan Solusinya
Jangan anggap sepele bekas gigi yang tanggal ya! Simak dampaknya dan cari tahu solusinya di sini!
Sahabat Dentes, kamu tahu nggak kalau satu gigi yang copot bisa jadi awal dari berbagai masalah mulut dan rahang?
Padahal, gigi tanggal yang dibiarkan tanpa penanganan bisa memicu masalah serius, lho.
Gigi bukan cuma urusan estetika, tapi juga penting untuk fungsi kunyah, bicara, hingga kesehatan rahang. Yuk simak kenapa gigi ompong nggak boleh dibiarkan begitu aja, dan apa solusinya.
5 Dampak Gigi Tanggal Jika Tidak Segera Diatasi
1. Gigi Sebelah Bisa Bergeser ke Arah Rongga Kosong
Ketika satu gigi copot, gigi-gigi di sekitarnya akan kehilangan “tembok” penyangga. Akibatnya, mereka bisa miring, maju, atau mundur untuk menutupi ruang kosong itu.
Hasilnya? Posisi gigi jadi tidak rapi, celah-celah baru terbentuk, dan risiko karang gigi serta plak pun meningkat. Hal ini sesuai dengan penelitian oleh Craddock (2005), yang menyebutkan bahwa kehilangan gigi posterior dapat menyebabkan migrasi gigi premolar dan molar ke ruang kosong dalam waktu 6–12 bulan.
2. Gigi Lawan Bisa Turun atau Naik Tanpa Penyangga
Gigi berfungsi dalam pasangan atas dan bawah. Jika salah satu hilang, gigi lawannya bisa ‘turun’ atau ‘naik’ keluar dari gusi karena kehilangan tekanan alami saat menggigit.
Menurut Journal of Periodontology (2012), hal ini disebut sebagai supraeruption dan bisa menyebabkan gangguan oklusi, radang gusi, serta memperbesar risiko kehilangan gigi lainnya.
3. Tulang Rahang Menyusut Perlahan
Gigi yang tertanam di rahang berfungsi menstimulasi tulang agar tetap padat dan kuat. Saat gigi hilang, stimulasi itu ikut hilang.
Hasil jangka panjangnya? Tulang rahang menyusut, wajah terlihat lebih tua, pipi tampak kempot, dan struktur wajah berubah.
American Academy of Implant Dentistry menjelaskan bahwa kehilangan satu gigi bisa menyebabkan penyusutan tulang alveolar hingga 25% dalam satu tahun pertama.
4. Fungsi Mengunyah Jadi Tidak Optimal
Makanan yang tidak dikunyah dengan baik bisa menyulitkan kerja lambung dan usus.
Gigi ompong juga bikin kamu jadi cenderung hanya mengunyah di satu sisi, yang bisa menyebabkan gangguan sendi rahang (TMJ) seperti nyeri, pegal, atau bunyi klik saat membuka mulut.
Menurut studi oleh Al-Jabrah et al. (2006), pasien edentulous (tanpa gigi posterior) menunjukkan penurunan efisiensi mengunyah hingga 30% dan peningkatan beban otot temporomandibular.
5. Gangguan Bicara dan Penurunan Percaya Diri
Beberapa suara atau huruf dalam ucapan sangat bergantung pada posisi gigi, seperti “S”, “T”, atau “F”. Gigi ompong bisa bikin ucapan jadi tidak jelas.
Belum lagi soal rasa malu saat senyum. Banyak orang jadi minder, enggan ketawa, atau bahkan menutup diri karena masalah gigi yang seharusnya bisa diatasi.
Dr. Jeffery Iverson, DDS, mengatakan, “Pasien sering datang bukan hanya karena kesulitan makan, tapi karena mereka merasa kehilangan bagian dari identitas sosial mereka.”
Studi Kasus Singkat
Sebuah studi yang dilakukan oleh Misch et al. (2014) menunjukkan bahwa pasien berusia 45 tahun yang kehilangan gigi molar bawah dan tidak segera menggantinya mengalami:
- Perpindahan gigi tetangga dalam waktu 8 bulan
- Resorpsi tulang sebesar 30% dalam 18 bulan
- Masalah oklusi dan TMJ setelah 2 tahun
Pasien tersebut akhirnya memutuskan pemasangan dental implant dan melaporkan peningkatan signifikan dalam kualitas hidup, kenyamanan mengunyah, dan kepercayaan diri setelah perawatan.
Solusi Gigi Tanggal: Dental Bridge & Implant
Nah, supaya gigi yang copot nggak menimbulkan masalah lebih jauh, gigi bisa diganti dengan dua pilihan utama berikut ini:
1. Dental Bridge (Gigi Tiruan Jembatan)
Bridge adalah solusi yang menggunakan dua gigi tetangga sebagai penyangga untuk mengganti satu atau dua gigi yang hilang.
Keunggulan Dental Bridge:
- Proses pemasangan cepat, hasil terlihat natural
- Nggak perlu operasi
- Bisa langsung digunakan untuk makan dan bicara
Bridge cocok buat kamu yang kehilangan gigi tapi gigi-gigi tetangganya masih sehat dan kuat. Menurut American Dental Association (ADA), bridge bisa bertahan 5–15 tahun dengan perawatan yang baik.
2. Dental Implant (Tanam Gigi Permanen)
Implant adalah metode penggantian gigi dengan menanamkan logam titanium ke dalam tulang rahang, lalu dipasang mahkota gigi di atasnya.
Solusi ini paling mendekati gigi asli secara bentuk dan fungsi.
Keunggulan Dental Implant:
- Sangat kuat dan bisa bertahan hingga puluhan tahun
- Tidak merusak gigi di sekitarnya
- Membantu mencegah penyusutan tulang rahang
- Terasa dan terlihat seperti gigi asli
Menurut penelitian oleh Buser et al. (2012), tingkat keberhasilan dental implant mencapai 95% dalam 10 tahun.
Butuh yang Mana? Konsultasi Dulu Yuk di Klinik Gigi Dentes!
Tim dokter Dentes siap bantu kamu menentukan perawatan terbaik berdasarkan kondisi mulut dan gigi kamu. Pemeriksaan awal akan menunjukkan apakah tulang rahang kamu cukup kuat untuk implant, atau apakah bridge lebih ideal.
Klinik Gigi Dentes hadir sebagai klinik gigi keluarga yang mampu memberikan perawatan pada permasalahan gigi.
Melalui rekomendasi dokter gigi kami, Sahabat Dentes bisa mendapatkan perawatan dan tindakan yang tepat sesuai dengan kondisi gigi Sahabat Dentes.
Sahabat Dentes bisa langsung melakukan reservasi, memilih lokasi klinik, dan dokter gigi yang ingin kamu kunjungi untuk konsultasi terkait masalah gigi dan mulutmu.
Yuk konsultasikan masalah gigimu dengan dokter gigi Dentes! Hubungi admin kami via WhatsApp di nomor 0859-7527-4004 atau tap tombol di bawah untuk memulai langkah menuju senyum cerahmu